Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sampah Jadi Berkah! Coklat Kita Silatusantren 2025 Ajak Santri Subang Cerdas Mengelola Sampah

Sabtu, 09 Agustus 2025 | Sabtu, Agustus 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-01T01:46:46Z
Sampah Jadi Berkah! Coklat Kita Silatusantren 2025 Ajak Santri Subang Cerdas Mengelola Sampah

Perjalanan Coklat Kita Silatusantren 2025 akhirnya sampai ke titik ke-9.  Masih membawa misi kepedulian lingkungan, edukasi pengelolaan sampah yang diselingi hiburan segar ini berlangsung meriah!

Kali ini, aktivitas edukatif Coklat Kita Silatusantren 2025 memilih Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Anwar Mubtadi’in, Kabupaten Subang, yang digelar pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Program Coklat Kita ini meneguhkan komitmen mengajak pesantren dan santri menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

Acara dibuka sejak pukul 09.00 WIB, dengan kehadiran para santri, tokoh pesantren dan Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Provinsi Jawa Barat. Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Ketua PCNU Kabupaten Subang menambah semangat peserta dalam mengikuti rangkaian kegiatan.

Coklat Kita Dorong Pesantren Jadi Teladan Lingkungan

Perwakilan Coklat Kita, Yudi Wate Angin, menjelaskan bahwa Coklat Kita Silatusantren dengan penuh komitmen mengajak 15 pondok pesantren di Jawa Barat untuk mencetak generasi santri yang cinta lingkungan dan memiliki ilmu dalam pengelolaan sampah yang baik.

"Awalnya kita ingin menunjukan rasa kepedulian pesantren terhadap sampah itu sendiri. Sampah kita harapkan menjadi berkah, sehingga dengan adanya pemberian wawasan, informasi, kemudian imbauan, rasa kepedulian terhadap lingkungan itu menjadi nyata. Ukuran keberhasilan itu tidak hanya dinilai hari ini saja, tapi juga berkelanjutan kepada hari-hari selanjutnya," ujarnya Yudi disela acara.

Yudi menegaskan bahwa edukasi tidak boleh berhenti pada kegiatan ini saja. Tongkat estafet selanjutnya, dilaksanakan dengan konsisten oleh para santri, para guru dan pengurus di setiap ponpes yang telah terpilih.

"Harapan ke depan, masalah sampah ini tidak hanya fokus kita semata, tapi menjadi tanggung jawab wilayah masing-masing, sehingga hal ini menjadi bekal para stakeholder maupun kepedulian terhadap lingkungannya masing-masing, dan lingkungan pondok," jelasnya.

Menurutnya, Coklat Kita Silatusantren 2025 di Ponpes Nurul Anwar Mubtadi’in menjadi bagian dari target 15 titik pelaksanaan program tahun ini, dengan Subang sebagai titik ke-9. Menariknya, kegiatan serupa juga tengah berjalan di Tasikmalaya pada hari yang sama.

Sementara Ketua FKDT Jawa Barat, KH Atep Abdul Ghofar, mengapresiasi gagasan kolaborasi yang digagas oleh Coklat Kita Silatusantren 2025 dan Ponpes Nurul Anwar Mubtadi’in, Subang.

"Saya mengapresiasi yang sangat luar biasa gagasan Silatusantren di Nurul Anwar Mubtadi’in. Ini sebuah kolaborasi luar biasa untuk menumbuhkan kecintaan lingkungan, membuat olahan sampah beserta masyarakat, dimulai dari pesantren itu sendiri. Mudah-mudahan kegiatan ini terus dikembangkan supaya lahirlah dari pesantren santri-santri yang betul-betul mencintai dan bisa mengolah sampah menjadi bahan produktif," ujarnya.

Pihak Pesantren: Edukasi yang Sangat Dibutuhkan

Pimpinan Ponpes Nurul Anwar Mubtadi’in, KH Zainal Mufid, mengisahkan perjalanan pesantren sejak berdiri hingga menyambut program Silatusantren. Dulu, ia merupakan pendatang baru di lahan kosong seluas 4 hektar di Kabupaten Subang.

"Tinggal 1 tahun di sini kemudian langsung mendirikan pesantren yang kami beri nama Nurul Anwar Mubtadi’in pada tahun 2009 ketika daerah ini masih berupa hutan. Alhamdulillah sampai sekarang berdiri dan ada SD, SMP, SMA kemudian STAI. Sekarang jumlah santri ada itu di sekitar 300, kalau digabung dengan dari luar mungkin lebih, sekitar 500-an," tuturnya.

Menurutnya, kerja sama dengan Coklat Kita sudah terjalin sejak 2013 melalui program seni budaya. Kali ini, fokusnya adalah pengelolaan sampah yang dinilai sangat penting bagi pesantren.

"Selama ini kita sudah berupaya ke arah sana, tapi kita belum punya sistem yang baik terkait pengelolaan sampah. Dengan adanya acara ini, bagaimana di dalamnya memberikan tata cara memilah sampah organik, anorganik, dan sampah yang memiliki nilai ekonomis, itu sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat dan pesantren," jelasnya.

Ia mengakui selama ini sampah sering dibakar tanpa pemilahan. "Ketika santri diberikan wawasan bahwa sampah itu memiliki nilai ekonomis, itu sangat luar biasa dan bermanfaat. Sampah yang tadinya dianggap hina, oleh Coklat Kita dijadikan sesuatu yang berguna," tambahnya.

Workshop, Interaksi, dan Inspirasi

Edukasi dimulai dengan materi dari Klintan Universitas Padjadjaran dan Jubelo. Materi tidak hanya membahas fakta kondisi sampah di Indonesia, tetapi juga mengajak santri memikirkan solusi kreatif. Salah satu topik yang paling menarik perhatian adalah cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bisa digunakan kembali di kebun pesantren.

Para santri diajak aktif melalui sesi tanya jawab. Beberapa di antaranya bertanya tentang peluang usaha dari barang daur ulang, sementara yang lain penasaran bagaimana cara mengurangi sampah plastik sekali pakai di lingkungan pondok. Respons dari narasumber memantik ide-ide baru, seperti membuat bank sampah pesantren dan memanfaatkan hasil daur ulang untuk kegiatan sosial.

Setelah salat Zuhur dan makan siang, santri mempraktikkan langsung teknik pemilahan dan pengolahan sampah bersama mentor. Pihak pesantren berencana menerapkan metode ini secara konsisten.

"Itu akan kita langsung praktekan. Jadi sebelum dilakukan pembakaran, kita akan pilah-pilih dulu mana yang memiliki nilai ekonomis, dan yang harus dimusnahkan," tegas KH Zainal Mufid.

Puncak acara dimeriahkan penampilan Hadroh Nurul Anwar Mubtadi’in, pembacaan Ikrar Bukti Cinta oleh Duta Kebersihan, serta penampilan Ngabajidor yang menyampaikan pesan moral lewat musik. Doa bersama menutup kegiatan dengan nuansa penuh harapan bahwa gerakan ini akan berlanjut, membentuk generasi santri yang peduli lingkungan dan mampu menjadikan sampah sebagai sumber manfaat. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update