Memulai bisnis apapun memerlukan dana awal. Namun, sumber daya paling berharga adalah keinginan dan antusiasme kamu untuk mengelola usaha itu. Ini juga berlaku saat Anda berniat mendirikan restoran atau warung makan. Pastinya ada biaya yang harus disiapkan untuk pembelian bahan mentah.
Namun, kau tidak perlu membelanjakan uang secara berlebihan di awal agar modal tetap hemat. Mengenai dapur untuk memasak, jangan putus asa jika kondisinya belum seperti apa yang kau inginkan. Dengan memiliki dapur kecil dan sederhana yang dilengkapi barang-barang secukupnya pun sudah cukup membantu merintis kesuksessanmu.
Jika Anda menanti memiliki dapur yang luas dan komplit sebelum mulai bisnis kuliner, bisa jadi impian tersebut tak akan terealisasi. Lebih baik lagi jika sudah ada dapur dibandingkan tanpa satupun. Simak lima nasihat untuk Anda yang merintis bisnis masakan dengan dapur kecil. Saran-saran ini penting agar motivasi usahawan tetap menyala meski dapurnya belum secanggih di program-program memasak.
1. Keutamaan keseluruhan kebersihannya betul-betul dijaga

Usaha kuliner harus mengutamakan kebersihan. Mulai dari kesegaran bahan pangan, peralatan memasak, lingkungan dapur, sampai kesehatab kamu sebagai pengolah makanannya tak boleh diremehkan. Meski kamarmu sederhana, jangan dikira kotor. Besarnya sebuah ruang dapur bukan penentu tingkat higiennenya.
Hal itu sangat bergantung pada individu yang mengelola bisnis tersebut dan menggunakan fasilitasnya setiap harinya. Bahkan dengan ruang dapur yang terbatas, Anda tetap dapat membersihkannya lebih sering dan efisien. Energi Anda tidak akan habis sehingga Anda bisa lebih berkonsentrasi saat memasak. Penting untuk mencuci seluruh area dapur setelah aktivitas masak-memasak berakhir.
Dengan begitu, besok dapur langsung siap digunakan kembali untuk proses produksi. Namun, di sela-sela proses memasak kotoran-kotoran yang jatuh atau menetes juga perlu segera dilap. Ini dimaksudkan supaya kotoran tidak telanjur mengering serta mempersulit pembersihan.
Setiap hari lantai kudu disapu dan dipel. Permukaan kompor serta meja dapur juga dilap. Hindari menumpuk peralatan kotor di wastafel terlalu lama. Sampah dapur pun mesti rutin dikeluarkan biar gak bau dan mengundang berbagai serangga bahkan tikus.
2. Sirkulasi udara harus memadai agar cahaya masuk dengan baik dan suhu tidak terlalu hangat.

Ventilasi dalam area dapur tempat Anda memasak adalah hal yang cukup vital, khususnya jika Anda menjalankan bisnis kuliner. Dapat dikatakan bahwa ini merupakan zona kerja utama Anda. Baik itu Anda sendiri ataupun chef akan berada disitu hampir seharian penuh. Coba bayangkan bagaimana rasanya bila tak memiliki jendela sama sekali atau ukuran jendelanya begitu sempit.
Kamu pasti merasa seperti dibakar, apalagi saat siang hari. Suhu tinggi dari proses memasak membuat udara sulit untuk dikeluarkan. Bila masakan butuh waktu lama dalam pemrosesan, mungkin saja rasanya tubuhmu juga turut dimasak. Kondisi kepanasan ini menyebabkan udara menjadi sesak dan keringat pun bercucuran deras. Hal tersebut sungguh berbahaya jika sering terjadi.
Tentunya hal ini dapat membuat masakan menjadi kurang higienis jika sampai ada keringat yang jatuh padanya. Ukuran jendela yang sempit harus diperbesar. Apabila memiliki pintu dapur, sebaiknya tetap diketuk saat proses memasak berlangsung. Ventilasi yang cukup pula membantu mengurangi potensi bocornya gas.
3. Tidak semua hal perlu dikerjakan di dapur

Dapur berukuran kecil tentu mengekang gerakan saat memasak. Oleh karena itu, lebih baik jika fungsi dapur terfokus pada pembuatan makanan saja. Ini berarti bahwa tahap persiapan bahan-bahan seperti mencincangkan sayuran serta penyajian hidangan siap saji harus dilakukan di area lain.
Ruangan tamu di rumah contohnya, bisa digunakan sebagai area untuk menyiapkan bahan-bahan masakan. Nantinya setelah sampai di dapur, semua bahan siap langsung dimasak. Setelah makanan sudah jadi, pindahkan kembali ke ruang tamu untuk disajikan atau dikemas. Jika ukuran dapur tidak mendukung, sebaiknya jangan paksa melakukan seluruh tahapan di sana.
Itu justru dapat meningkatkan potensi untuk kecelakaan kerja. Misalnya, kamu dan asistenmu hampir saling benturan saat memasak. Tindakan Anda kedua membuat panci berisi makanan sangat panas tersenggol. Akibatnya, keduanya akan cidera serius. Selain itu, ada juga risikonya jika pisau dibiarkan berserakan di lantai dapur dan nanti tertapaki oleh seseorang, menyebabkannya terpeleset atau cedera.
4. Jadikan perbaikan menjadi fokus utama ketika anggaran memungkinkannya

Renovasi dapur yang sangat dibutuhkan harus diselesaikan sebelum operasional dimulai, fokusnya adalah pada sistem sirkulasi udara layaknya poin kedua atau perbaikan bila ada kebocoran di atap. Mempercantik hingga memperluas ukuran ruang bisa direncanakan untuk nanti. Biaya renovasi rumah selalu menghabiskan banyak anggaran.
Jika bisnis Anda belum dimulai, bagaimana mungkin ada dana untuk perbaikannya? Lebih baik gunakan dapur sederhana terlebih dahulu selama ventilasi dan atap masih layak digunakan. Nantilah, setelah bisnis berbalik modal dan secara bertahap Anda bisa menyisihkan tabungan, barulah pikirkan soal renovasi kembali.
Misalnya saja, dibelakang rumah masih tersedia sebidang lahan yang hingga kini belum dimanfaatkan. Area tersebut dapat digunakan untuk memperbesar ukuran dapur. Meskipun hasil akhirnya tidak sempurna pada awalnya juga bukan masalah besar. Yang paling penting adalah ruangan menjadi lebih luas dan membantu dalam proses produksi. Karena pembetulan dapur harus dilakukan begitu Anda memiliki cukup modal, pastikan agar Anda tidak tergiur menggunakan laba bisnis secara berlebihan.
5. Gunakan untuk meningkatkan keunikan yang menarik bagi para pengunjukrantu

Tip terakhir untuk memulai bisnis kuliner dari dapur rumahan adalah menjadikan keunikan sederhananya itu sendiri sebagai daya tarik. Tidak perlu merombak total dapur Anda, apalagi jika ukurannya telah mencukupi atau bahkan luas. Misalkan saja lantainya belum beralaskan keramik melainkan masih berupa tanah liat, dinding menggunakan anyaman bambu, dan kamu masak menggunakan tungku kayu bukannya kompor gas. Sebaliknya, kondisi dapur yang tampak seperti keterbatasan ini dapat memberikan peluang bagimu mendapatkan penghasilan tambahan yang signifikan.
Buatkonsep dapurnya menjadi yang tradisional saja. Demikian juga jika kamu membukanya. rumah makan Peralatan makan menggunakan piring kuno, cangkir dari tanah liat, dan lainnya. Sedangkan mejanya dapat berupa meja kayu biasa atau tempat duduk lesehan dengan karpet di bawahnya.
Para individu yang telah lelah dengan suasana restoran kontemporer pasti akan terpukau oleh ide baru ini. Pastikan menu Anda mencerminkan gagasan tersebut pula. Tidak diperlukan renovasi dapur kecuali jika ada elemen yang rusak atau usang. Selalu jaga kehigienisan area masak untuk menghindari rasa malu saat tamu-tamu ingin menyaksikan cara memasak secara langsung.
Jika sebelum Anda memulai bisnis telah dipusingkan oleh keadaan dapur yang dianggap terlalu sederhana, pada dasarnya ini adalah tantangan dalam hal mindset. Jika Anda berkonsentrasi pada aspek tersebut, nantinya bisa berubah menjadi alasan untuk menunda ide membuka usaha kuliner. Dapur yang sederhana tidak harus menghentikan langkah Anda. Sebaliknya, suatu saat itu akan jadi kisah yang selalu dikenal. Mari kita mulai!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar