Menambah keahlian serta wawasan tentang hasil pengolahan ikan berkualitas tinggi dengan daya tarik pasar yang baik, acara ini melibatkan partisipasi dari 20 anggota keluarga wanita nelayan dan pebisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Jakarta, 8 April 2025 – Dengan tujuan untuk memperkuat penggunaan sumber daya ikan dengan cara yang bertanggung jawab, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah mengadakan pelatihan tentang pengolahan hasil tangkapan ikan, mencakup metode penyimpanan serta kemasannya. Acara ini digelar di Kampung Hunian Tetap dari tanggal 25 hingga 26 Februari 2025, dan diikuti sebanyak 20 orang yaitu para istri nelayan dan juga pebisnis Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan serta wawasan istri-istri nelayan tentang pengolahan produk perikanan dengan nilai pasar yang baik dan bersaing. Dengan menggunakan ikan segar dari hasil penangkapan mereka sendiri, bisa dibuat aneka makanan siap konsumsi berkualitas premium contohnya abon dan dendeng ikan tongkol, teri pedas, serta sambal cumi-cumi. Adanya jenis-jenis pangan tersebut diharapkan bakal mendukung upaya menciptakan kreasi unik sebagai buah tangan ikonik bagi wilayah Ujung Kulon, Banten.

Kerusakan akibat tsunami yang melanda Banten pada tahun 2018 memberi dampak besar kepada lingkungan alam serta kesejahteraan penduduk lokal. Aktivitas Gunung Anak Krakatau meletus lalu menimbulkan tanah longsor di dasar laut yang mengarah ke terjadinya gelombang tsunami menuju daerah pantai di sepanjang Selat Sunda.
Kebijukan itu menewaskan ratusan orang, melukai puluhan ribu warga lainnya, dan membuat mereka harus berpindah akibat hancurnya fasilitas publik. Selain itu juga terjadi pengaruh finansial besar dikarenakan lenyapnya tempat kerja yang selama ini jadi sumber nafkah bagi kelangsungan hidup sehari-hari.
Kampung Hunian Tetap (Huntap) Desa Sumberjaya merupakan salah satu tempat pemindahan untuk para korban gelombang tsunami Selat Sunda yang terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Desa ini didirikan sebagai komponen dari usaha pemerintah untuk memberikan hunian yang lebih baik kepada mereka yang terkena dampak bencana. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan dan sering kali tidak memperoleh penghasilan tetap setiap harinya.
Ini disebabkan karena hasil tangkapan ikan segar dari para nelayan sangat dipengaruhi oleh arus air lautan. Apabila ombak air laut dalam kondisi naik, maka nelayan akan kesulitan untuk memperoleh pendapatan yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan keluarganya.
Ketergantungan pada hasil penjualan ikan segar dan minimnya diversifikasi produk hasil perikanan masih menjadi tantangan utama bagi masyarakat nelayan di Kampung Hunian Tetap. Maka dari itu, diperlukan sebuah inovasi baru untuk menambah penghasilan dan meningkatkan perekonomian para keluarga nelayan.
"Dulu, kami hanya bergantung pada penjualan hasil tangkapan suami. Sekarang, kami bisa mengolahnya sendiri menjadi produk yang bernilai lebih tinggi," ujar salah satu istri nelayan di Pandeglang Siti Sadiah.
Setelah bencana tsunami pada tahun 2018 yang merusak parah pantai Banten, banyak keluarga petani ikan kehilangan sumber penghidupan mereka. Akan tetapi, wanita-wanita dalam komunitas tersebut tidak pasif begitu saja. Dengan mendapatkan pendidikan tentang bisnis, sang istri-istri dari nelayan dapat mandiri dengan mengubah hasil laut menjadi barang bernilai tinggi untuk membantu pulihnya kondisi finansial bagi dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya.
Kepala Senior General Manager Bidang Tanggung Jawab Sosial Telkom, Hery Susanto, mengatakan, "Dengan meluncurkan program pemberdayaan ini, Telkom bertujuan untuk mempromosikan perubahan substantif dalam kehidupan para istri nelayan yang telah terpengaruh oleh bencana tsunami."
Mereka bukan saja berhasil naik ke puncak dari segi finansial, namun juga menjadi lebih otonom serta kuat dalam menjalankan bisnis yang didasari oleh produk laut. Aktivitas tersebut tak sekadar membangunkan kembali ekonomi setempat, melainkan juga menambah kenyamanan hidup bagi seluruh anggota keluarganya."
Acara pelatihan ini diadakan untuk menunjukkan janji Telkom dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 9, yang bertujuan mendukung industri inklusif dan berkelanjutan sambil membangun kemampuan baru. Setelah mengikuti program latihan ini, diharapkan masyarakat akan menjadi lebih mandiri dan percaya diri sehingga siap bersaing di pangsa pasaran global.
#ElevatingYourFuture
Tidak ada komentar:
Posting Komentar