
Dua perusahaan pembuat baterai asal Tiongkok, yakni CATL dan BYD, masih menduduki posisi sebagai pemimpin utama dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik (EV) pada awal tahun ini. Hal tersebut bahkan semakin diperkuat dengan kinerja BYD yang tak hanya berhasil meningkatkan pangsa pasarnya di segmen mobil listrik, namun juga menunjukkan pertumbuhan positif di sektor penjualan baterainya sendiri.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh lembaga riset pasar asal Korea Selatan, SNE Research, pada hari Selasa tanggal 8 April 2025, konsumsi baterai untuk kendaraan listrik di seluruh dunia antara bulan Januari dan Februari telah meningkat menjadi sebesar 129,9 GWh. Ini menunjukkan kenaikan signifikan yaitu 40,3% dibandingkan dengan angka 92,6 GWh yang dicatat pada interval waktu serupa di tahun sebelumnya.
CATL menginstal 49,6 GWh baterai kendaraan listrik di januari-febuari, meningkat 39,7% dibandingkan dengan 35,5 GWh pada interval waktu tersebut tahun sebelumnya.
Monster raksasa industri baterai listrik asal Cina ini terus memegang posisi sebagai penyuplai utama global untuk bulan Januari-Februari dengan market share sebesar 38,2%, serta masih menjadi satu-satunya pemain yang memiliki pangsa pasar melebihi 30%.
Angka tersebut sedikit lebih rendah dari pangsa pasarnya sebesar 38,3 persen pada Januari-Februari 2024 dan lebih rendah dari pangsa pasarnya sebesar 38,9 persen pada Januari 2025.
Menurut laporan SNE Research, tidak hanya pemain besar seperti Zeekr, Aito, Li Auto, dan Xiaomi yang mengadopsi baterai CATL, tetapi juga banyak OEM utama dunia seperti Tesla, BMW, Mercedes-Benz, dan Volkswagen yang menggunakan baterai CATL.
BYD menginstalasi 21,9 GWh baterai listrik selama Januari-Februari, meningkatkan angka sebesar 81,0% dibandingkan dengan 12,1 GWh di periode setara tahun sebelumnya.
Perusahaan tersebut berada di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 16,9 persen pada Januari-Februari, naik dari 13,1 persen pada Januari-Februari 2024 dan stagnan dari Januari 2025.
Volume baterai daya terpasang LG Energy Solution adalah 12,7 GWh pada Januari-Februari, naik 8,5 persen dari tahun ke tahun.
Perusahaan Korea Selatan tersebut terus menempati posisi ketiga pada Januari-Februari dengan pangsa pasar sebesar 9,8 persen, turun dari 12,6 persen pada tahun sebelumnya, sementara naik dari 9,3 persen pada Januari 2025.
SK On dari Korea Selatan berada di posisi keempat dengan pangsa pasar sebesar 4,7 persen, Panasonic dari Jepang berada di posisi kelima dengan pangsa pasar sebesar 3,9 persen, dan CALB dari Tiongkok berada di posisi keenam dengan pangsa pasar sebesar 3,8 persen.
Gotion High-tech dari Tiongkok, Samsung SDI dari Korea Selatan, Svolt Energy juga berasal dari Tiongkok, serta Eve Energy menempati posisi ke tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh dengan porsi pasaran masing-masing 3,5%, 3,2%, 2,7% dan 2,4% untuk periode Januari sampai Februari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar