Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Desa Sleman: Magnet Baru Jepang?

Senin, 25 Agustus 2025 | Senin, Agustus 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-04T02:53:08Z
Featured Image

Kunjungan Kedutaan Besar Jepang di Yogyakarta: Menjajaki Kerja Sama Sister Village untuk Kemajuan Desa

Pada tanggal 24 Agustus 2025, sebuah delegasi dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia melakukan kunjungan penting ke wilayah pedesaan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kunjungan ini menyoroti potensi besar yang dimiliki desa-desa di Sleman dan membuka peluang kerja sama yang menjanjikan di berbagai bidang. Salah satu lokasi yang menjadi fokus kunjungan adalah Desa Sumberrahayu, Moyudan, Sleman, sebuah kawasan asri yang terletak tidak jauh dari Studio Alam Gamplong, lokasi syuting populer dengan latar belakang bangunan bersejarah yang megah.

Kunjungan ini bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga upaya untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat desa. Tim Kedutaan Besar Jepang berinteraksi langsung dengan warga Desa Sumberrahayu, khususnya komunitas Literasi Desa Tumbuh, sebuah gerakan pemberdayaan masyarakat lokal yang aktif. Diskusi yang mendalam dilakukan untuk membahas berbagai isu penting, mulai dari pengembangan ruang edukasi, strategi mitigasi bencana, hingga penciptaan ekosistem rekreasi alternatif yang relevan dengan perkembangan zaman.

Sister Village: Konsep Kerja Sama untuk Kesejahteraan Desa

Noor Huda Ismail, seorang aktivis Literasi Desa Tumbuh, mengungkapkan bahwa pihak Jepang tertarik untuk menjalin kerja sama dalam bentuk sister village. Konsep ini bertujuan untuk membangun desa dari berbagai aspek kehidupan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Penjajakan sister village ini diharapkan dapat membuka ruang bagi pembangunan desa yang lebih berfokus pada sumber daya manusianya. Desa tidak lagi dipandang sebagai objek pembangunan semata, tetapi sebagai subjek yang mampu berkolaborasi lintas negara.

Pendekatan ini menekankan pada pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi desa. Misalnya, jika sebuah desa memiliki potensi alam yang unik untuk pariwisata, warga akan didorong untuk mengembangkan potensi tersebut mulai dari konsep hingga pengelolaan sumber dayanya. Pengembangan tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik destinasi, tetapi juga mencakup penyusunan berbagai program menarik, seperti paket wisata yang inovatif.

Belajar Mitigasi Bencana dari Pengalaman Jepang

Selain pengembangan pariwisata, kerja sama ini juga akan fokus pada mitigasi bencana. Warga desa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari Jepang, negara yang memiliki pengalaman panjang dalam literasi bencana dan penguatan komunitas. Hal ini sangat penting untuk memperkuat desa-desa di Indonesia, yang telah memiliki tradisi gotong royong dan kearifan lokal dalam penanganan bencana. Transfer pengetahuan dan pengalaman dari Jepang diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

Potensi Desa Sleman dan Jaringan Masyarakat yang Kuat

Director of Political Affairs, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Tanaka Motoyasu, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, menyatakan bahwa pedesaan di Kabupaten Sleman tidak hanya memiliki potensi alam yang menarik, tetapi juga didukung oleh jaringan yang kuat antar warganya. Menurutnya, jaringan ini merupakan modal penting untuk pengembangan desa di masa depan.

Melalui sister village, informasi dan pengalaman dapat dibagikan secara lebih mendalam antar desa, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama. Selain pariwisata alternatif, Tanaka juga menyoroti pentingnya literasi mitigasi bencana. Ia menekankan bahwa pengurangan risiko bencana sangat diperhatikan di Jepang, dan setiap tahunnya, sekolah-sekolah di Jepang wajib mengadakan simulasi bencana. Hal ini menunjukkan komitmen Jepang terhadap kesiapsiagaan bencana sejak usia dini.

Harapan Masyarakat Desa untuk Kerja Sama yang Berkelanjutan

Ismiyati, seorang warga Desa Sumberrahayu, mengungkapkan bahwa kunjungan Kedutaan Besar Jepang memberikan kesempatan berharga bagi warga untuk berdiskusi dan mendapatkan pengetahuan baru. Terutama dalam mengembangkan sektor pendukung wisata alternatif, seperti kuliner, cendera mata, dan penguatan ekonomi lokal.

Pertemuan dengan perwakilan Jepang ini dianggap sebagai momen langka yang memungkinkan warga untuk belajar langsung tentang tradisi dan pola pikir masyarakat Jepang. Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan pariwisata, pendidikan, penanganan bencana, hingga pengembangan ekonomi kecil. Ismiyati berharap agar sister village dengan Jepang dapat terwujud dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat desa.

Kunjungan Kedutaan Besar Jepang ke Yogyakarta ini merupakan langkah awal yang menjanjikan untuk kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang. Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat, transfer pengetahuan, dan pengembangan potensi lokal, sister village diharapkan dapat menjadi model pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif. Kesempatan ini menjadi momentum penting bagi desa-desa di Sleman untuk terus berinovasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update