
Produk Makanan Indonesia Mendulang Sukses di Pasar India dan Vietnam
Produk makanan asal Indonesia terus menunjukkan daya saingnya di kancah internasional. Hal ini terbukti dari respon positif yang diterima di pasar India dan Vietnam, yang menghasilkan potensi transaksi ratusan miliar rupiah melalui berbagai pameran dagang.
Potensi Transaksi di India Mencapai Ratusan Miliar Rupiah
Keikutsertaan Indonesia dalam Anuga Select India 2025 di Mumbai, India, pada tanggal 20-22 Agustus 2025, membuahkan hasil yang menggembirakan. Pameran ini berhasil mencatatkan potensi transaksi produk makanan olahan asal Indonesia sebesar 13,6 juta dolar AS, atau setara dengan Rp 221,06 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa produk makanan Indonesia semakin diminati oleh konsumen India.
Makanan Ringan Indonesia Laris Manis di Vietnam
Tidak hanya di India, produk makanan ringan Indonesia juga berhasil mencuri perhatian di Vietnam. Melalui pameran industri makanan dan minuman Vietfood Beverage & Propack 2025 di Ho Chi Minh City, Vietnam, potensi transaksi yang berhasil diraih mencapai 266.000 dolar AS, atau setara dengan Rp 4,28 miliar. Capaian ini mengukuhkan posisi produk makanan ringan Indonesia di pasar Vietnam yang kompetitif.
Strategi Ekspansi Pasar India
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya untuk memperluas pangsa pasar produk makanan olahan di India. Pasar India dipandang sebagai salah satu tujuan promosi dan nation branding yang strategis untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
"Pangsa pasar makanan olahan Indonesia ke India tercatat sebesar 6,8 persen pada 2024 dengan tren permintaan yang tumbuh positif, sehingga memiliki peluang pasar yang masih terbuka luas," ujar seorang perwakilan Kemendag.
Keikutsertaan dalam pameran dagang merupakan salah satu cara untuk menjaga dan meningkatkan ekspor produk makanan olahan ke pasar India, sekaligus menjajaki peluang peningkatan ekspor ke negara-negara sekitarnya.
Produk Unggulan Indonesia yang Diminati di India
Paviliun Indonesia dalam pameran di Mumbai menghadirkan delapan perusahaan dengan berbagai produk unggulan, seperti:
- Aneka biskuit
- Minuman ringan kemasan
- Kakao
- Cokelat olahan
- Kerupuk
Produk olahan cokelat menjadi primadona di kalangan pembeli India, dengan mencatatkan kontrak dagang terbesar senilai 12,36 juta dolar AS. Selain itu, kerupuk khas Indonesia, yang dikenal dengan sebutan "papad" oleh masyarakat India, juga mendapatkan perhatian yang besar.
Potensi Ekspor yang Menjanjikan di Pasar India
Duta Besar Republik Indonesia untuk India menyampaikan bahwa potensi ekspor produk makanan olahan di pasar India sangat menjanjikan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Populasi India yang merupakan yang terbesar di dunia dengan 1,4 miliar jiwa.
- Pertumbuhan kelas menengah yang pesat, yang mendorong peningkatan konsumsi makanan olahan.
Dukungan dari perwakilan perdagangan Indonesia di India sangat penting untuk menjembatani potensi transaksi pasca pameran antara calon pembeli dan pelaku usaha Indonesia.
Kinerja Ekspor Makanan Olahan Indonesia
Pada tahun 2024, nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia ke dunia mencapai 5,6 miliar dolar AS, dengan tren pertumbuhan positif sebesar 6 persen selama periode 2020-2024. Sementara itu, ekspor makanan olahan Indonesia ke India pada 2024 tercatat sebesar 64 juta dolar AS, dengan tren positif sebesar 22 persen dalam periode yang sama. India menempati urutan ke-13 sebagai tujuan ekspor Indonesia untuk makanan olahan dan menjadi pasar yang perlu terus dijaga pertumbuhannya.
Adapun produk makanan olahan yang diimpor India antara lain:
- Minuman nonalkohol
- Cokelat dan olahan kakao
- Roti, biskuit, kue kering
- Kacang-kacangan
- Ragi
- Pasta olahan
- Permen dan gula-gula
- Saus serta bumbu dan produk olahan lainnya.
Keunggulan Produk Makanan Ringan Indonesia di Vietnam
Selain India, negara tujuan utama ekspor makanan olahan Indonesia adalah Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Thailand, Tiongkok, Arab Saudi, Jepang, Vietnam, dan Australia.
Atase Perdagangan Indonesia di Hanoi menegaskan bahwa capaian potensi transaksi dalam pameran di Hanoi ini menggarisbawahi keunggulan posisi produk makanan dan minuman ringan Indonesia di pasar Vietnam.
Industri makanan dan minuman Vietnam memang sangat kompetitif, namun tetap terbuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk masuk, terutama untuk produk olahan seperti wafer, biskuit, minuman manis, dan makanan ringan ekstrusi (ciki dan wafer).
Pengeluaran bulanan masyarakat Vietnam untuk makanan dan minuman diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan populasi usia muda.
Komoditas Unggulan Ekspor ke Vietnam
Beberapa komoditas makanan dan minuman ekspor unggulan Indonesia ke Vietnam adalah:
- Kue kering
- Biskuit
- Pastri
- Makanan olahan cokelat
- Kembang gula
- Sereal
- Minuman ringan
Vietnam juga merupakan importir terbesar pertama sereal dan makanan sereal Indonesia dengan nilai mencapai 41,50 juta dolar AS pada 2024. Pada periode yang sama, Vietnam menjadi importir terbesar kedua produk minuman manis dari Indonesia dengan nilai 20,92 juta dolar AS.
Neraca Perdagangan Indonesia-Vietnam
Pada Januari-Juni 2025, total perdagangan Indonesia dengan Vietnam tercatat sebesar 8,28 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke Vietnam 5,24 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Vietnam 3,04 miliar dolar AS. Indonesia surplus terhadap Vietnam sebesar 2,20 miliar dolar AS.
Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Vietnam mencatatkan nilai 15,99 miliar dolar AS. Ekspor Indonesia ke Vietnam tercatat sebesar 9,51 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Vietnam 6,48 miliar dolar AS. Indonesia surplus 3,02 miliar dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar