Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pelajaran dari Musibah Tol Krian-Gresik: Berhati-hatilah dengan Google Maps

Rabu, 09 April 2025 | Rabu, April 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-09T18:51:17Z

JAKARTA, FSAGUNG Kejadian viral yang memperlihatkan satu mobil BMW terjun bebas dari ruas Tol Krian-Gresik, Jawa Timur pada akhir pekan lalu menjadi pelajaran berharga bagi pengendara.

Berdasarkan informasi dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Aswoko, insiden tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh para supir yang terlampau sibuk memperhatikan aplikasi pemetaan Google Maps dan tidak menyadarinya saat kendaraannya masuk ke area jalan yang masih dalam proses penyelesaian.

Akhirnya, mobil sport yang mewah itu jatuh dengan kecepatan tinggi dari ketinggian sekitar 5 meter karena jalan masih belum tersambung. Kendaraan itu hanya berhenti ketika mengenai sebuah taman.

"Pengendara mobil itu benar-benar berkonsentrasi pada peta Google Maps. Kemudian pengemudi melewati celah pagar yang sebenarnya belum ditutup di akhir jalur pintu keluar toll," jelas Aswoko, Senin (7/4/2025).

Dalam insiden tersebut, Direktur Pelatihan dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menyarankan kepada para pengendara untuk tidak sepenuhnya bergantung pada aplikasi navigasi sebesar 100 persen, khususnya saat melewati jalanan yang belum familiar.

Karena itu, secara mendasar Google Maps atau aplikasi peta digital hanyalah petunjuk untuk mendukung pengendara dalam menghadapi kondisi asing.

"Menyetir bukan cuma tentang mengemudi dengan memutari kemudi ataupun menekan pedal gas dan rem saja, tetapi juga perlu mampu mengidentifikasi segala sesuatu yang dapat menjadi ancaman," jelasnya ketika berbicara. FSAGUNG, Senin.

"Bila dilandasi oleh niat serta ketekunan, langkah-langkah tersebut menjadi sederhana. Yang paling penting adalah hal ini. Sebab meskipun menggunakan Google Maps, tersesat dan mengakibatkan musibah masih disebabkan oleh 90 persen kelirunya sang sopir," ungkap Sony lebih lanjut.

Di samping itu, menurut Sony, pengemudi perlu menguasai cara berkendara dengan baik. Jika terdapat hambatan, sebaiknya pengemudi memperlambat kecepatan dan menjadi waspada karena kemungkinan jalannya tengah dalam kondisi tidak normal. maintenance .

"Terdapat batasan atau hambatan yang seharusnya membuat para pengendara menurunkan kecepatan mereka dan waspada. Selanjutnya, mereka disarankan untuk berhenti guna memverifikasi keselamatan, menggunakan peta digital seperti Google Maps untuk mengonfirmasi rute perjalanan serta menerangi area depan mobil dengan menggunakan lampu high beam. Apabila ragu-ragu, lebih baik mundur atau tetap lanjutkan dalam mode lambat," ungkap Sony.

"Yang berarti, pengemudi masih harus fokus pada keadaan jalanan ketika mengendarai," tambahnya.

Sementara itu, Jusri Pulubuhu, Founder Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan bahwa berkendara sambil membaca peta digital bisa membuat konsentrasi terganggu. Oleh karena itu, disarankan untuk mengaktifkan fitur audio pada aplikasi tersebut.

“Maps dihidupkan, audionya dihidupkan. Didengarkan saja. Kalau ingin sekadar lihat karena ragu, ya berhenti,” ucap Jusri beberapa waktu lalu.

Dengan mengaktifkan fitur audio, pengemudi dapat mendengarkan arahan tanpa perlu melihat peta digital, sehingga sopir akan lebih fokus melihat jalan daripada memperhatikan rute di layar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update