Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mikroplastik Kurangi Fotosintesis Hingga 18%, Ancaman Nyata bagi Ketahanan Pangan Global

Rabu, 09 April 2025 | Rabu, April 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-19T02:34:00Z

Mikroplastik yang ada di atmosfer, daratan, dan perairan kini mengindikasikan efek besar pada fenomena alam seperti Fotosintesis yang sangat vital untuk kelangsungan hidup di planet ini.

Fotosintesis adalah suatu proses alamiah yang dijalankan oleh tumbuhan untuk mentransformasikan sinar surya menjadi energi kimia yang diperlukan bagi perkembangannya.

Memahami efek partikel plastik kecil pada proses Fotosintesis dapat mengungkap bahaya tak terlihat yang memengaruhi produksi makanan global serta keseimbangan alam semesta.

Berikut ini mikroplastik dapat mengurangi kecepatan fotosintesis sampai dengan 18 persen serta membahayakan hasil panen pertanian secara global seperti yang diambil dari situs web Sciencealert pada hari Selasa (8/4).

1. Penurunan Proses Fotosintesis

Mikroplastik menghambat penyerapan cahaya pada daun dan organisme fotosintetik air. Kontaminasi ini menurunkan efisiensi produksi energi dalam jaringan tanaman.

Akibatnya, pertumbuhan dan produktivitas terganggu secara nyata. Rata-rata penurunan laju fotosintesis berkisar antara 7,05–12,12 persen.

2. Penurunan Kadar Klorofil

Zat hijau daun atau klorofil a mengalami pengurangan drastis akibat akumulasi mikroplastik. Penurunan ini menyentuh angka hingga 18,25 persen, terutama pada alga air tawar.

Klorofil penting dalam menangkap energi cahaya untuk fotosintesis. Jika kadar ini turun, tanaman kehilangan kapasitas dasar untuk tumbuh.

3. Dampak pada Tanaman Pangan

Gangguan proses fotosintesis menyebabkan penurunan produksi gandum, jagung, dan tanaman lain. Di Eropa dan Amerika Serikat, penurunan kuantitas hasil pertanian telah teridentifikasi dalam simulasi berbasis data global.

Jumlah tanaman yang gagal panen bisa mencapai ratusan juta metrik ton per tahun. Ketergantungan tinggi pada hasil pertanian memperparah kondisi tersebut.

4. Ancaman bagi Produksi Makanan Laut

Ekosistem perairan pun ikut terpengaruh oleh mikroplastik yang menumpuk dalam kolom air. Aktivitas Fotosintesis alga laut sertafitoplankton berkurang.

Keadaan tersebut mengacaukan struktur rantai makanan di lautan, merentangi mikroorganisme hingga spesies yang dimakan oleh manusia. Hal itu bisa menyebabkan penurunan produksi hasil laut sebesar 24,33 juta metrik ton.

5. Risiko Kelaparan Global

Ketika produksi bahan makanan menurun, risiko Krisis Gizi semakin besar. Masyarakat yang bergantung pada produk pangan setempat menjadi sangat rawan mengalami kekurangan makanan.

Kenaiakan biaya makanan merupakan konsekuensi langsung dari kelangsungan pasokannya yang semakin berkurang. Secara keseluruhan dalam periode waktu lama, keamanan pangan bakal mendapat beban besar.

6. Ancaman Terhadap Aspek Ekologis

Fotosintesis tak sekadar sumber nutrisi, melainkan juga landasan bagi ekosistem alamiah. Apabila aktivitas ini terdistorsi, dampaknya akan dirasakan pula pada keseimbangan ekologi secara keseluruhan.

Penurunan produktivitas primer bisa merombak pola interaksi dalam lingkungan hidup yang beragam. Ini memiliki efek signifikan pada kelangsungan hidup populasi organisme yang berkaitan satu sama lain.

7. Kebutuhan Langkah Pengendalian

Pencegahan penyebaran mikroplastik merupakan elemen krusial untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Diperlukan pemberian perhatian cepat terhadap pengurangan asal-usul plastik satu kali gunakan serta manajemen sampah yang efisien.

Deteksi dan penghapusan mikroplastik dari lingkungan menjadi prioritas. Skala masalah yang teridentifikasi menunjukkan perlunya tindakan global.

Gangguan fotosintesis akibat mikroplastik menunjukkan potensi dampak serius terhadap ekosistem dan produksi pangan yang bergantung pada proses alami ini. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update