Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

6 Kebiasaan Penyuka Charging Hingga 100%, Apakah Anda Termasuk?

Jumat, 17 Januari 2025 | Jumat, Januari 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-25T16:04:36Z

Untuk beberapa orang, pergi tanpa membawa ponsel dengan baterai di level seratus bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang sungguh-sungguh.

Ini bisa berhubungan dengan perasaan aman, menjaga koneksi, atau hanya untuk mencegah kekesalan karena pemadaman listrik yang tak terduga.

Menurut Geediting, di bawah ini adalah tujuh kebiasaan orang-orang yang tidak mau meninggalkan perangkat mereka sebelum baterainya terisi sepenuhnya.

1. Mereka sangat fokus pada pemeriksaan ketahanan baterai.

Pengguna-pengguna tersebut biasanya mengawasi kapasitas energi mereka secara berkala.

Bahkan saat ponsel berada pada angka 90 persen, mereka akan meliriknya untuk memeriksa apakah baterainya masih terisi.

Penurunan ringan pada tingkat baterai bisa menyebabkan ketidaknyamanan yang minimal dan membuat pengguna ingin mengisi ulang ponselnya walaupun baru sebentar saja.

2. Mereka mengantongi sejumlah skema alternatif.

Pemeriksa baterai yang cemas biasanya selalu siap menghadapi situasi terburuk.

Mereka bisa membawa kabel ekstra, power bank, charger kendaraan, serta kontainer baterai.

Bagi orang yang sangat bergantung pada ponsel, pencadangan baterai adalah bentuk modern dari perilaku mencari keamanan.

3. Mereka merasa tidak nyaman

Bahkan saat baterai terisi 85 persen, orang-orang ini mungkin merasakan ketidaknyamanan.

Psikolog terkadang membandingkan hal ini dengan hilangnya kontrol yang dirasakan.

Pergi dengan baterai ponsel sedikit mungkin akan memunculkan kekhawatiran mendalam.

4. Mereka mengalami kepanikan ringan

Ikon merah kecil di layar ponsel dapat memicu stres. Ketika dihadapkan dengan hal ini, sebagian orang dibanjiri kekhawatiran.

Kehebohan yang rendah ini bisa berujung pada tindakan gegabah semacam meminjam kabel dari teman sekerja atau mengesampingkan janji-janji sosial demi mengecas perangkatnya.

Di samping itu, lampu indikator baterai rendah yang terus berkedap-kededup bisa menyebabkan peningkatan hormon stres kortisol pada orang-orang yang mengidam koneksi tak putus-putus.

5. Mereka memadukan aktivitas sosial dengan pekerjaan menggunakan ponsel.

Banyak individu bergantung pada telepon genggam untuk komunikasi, namun mereka yang enggan melepaskan ponsel kecuali baterenya mencapai 100% cenderung memusatkan sejumlah besar aktivitas sosial harian di gadget tersebut.

Itu bisa melibatkan penjadwalan pertemuan, manajemen keuangan, pembangunan jejaring, serta menyimak perkembangan terkini.

6. Mereka melihat baterai penuh sebagai pelepasan emosi

Untuk tipe orang seperti itu, melihat petunjuk baterai mencapai 100 persen dapat memberikan rasa tenang.

Ini lebih dari sekadar catatan praktis, namun perasaan siap menghadapi apa pun yang mungkin muncul.

Beberapa individu bahkan merasakan sedikit peningkatan kepercayaan diri saat ponsel mereka terisi penuh.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update