Setelah manusia purba dapat menciptakan api mereka mencoba untuk merancang ‘korek api’. Api saat itu diciptakan dengan menggosokkan sepasang batu api untuk menghasilkan percikan api yang keudian digunakan untuk membakar daun-daun kering.
Korek api modern seperti yang kita gunakan sekarang terbuat dari bahan fosfor. Bahan ini dapat menangkap api meski pada suhu yang rendah. Pada abad ke-19, beraneka ragam bentuk korek api dibuat dengan bahan fosfor. Ketika itu korek api umumnya terbuat dari belahan-belahan kayu pipih yang pada bagian kepalanya diberi fosfor putih atau kuning. Tetapi sebenarnya penggunaan fosfor putih dan kuning ini berisiko tinggi karena terlalu mudah terbakar dan berbahaya.
Korek api pertama kali diproduksi di Swedia pada tahun 1844 dengan menggunakan bahan osfor merah yang tidak beracun. Perbedaan korek api yang aman dari jenis korek api sebelumnya yaitu korek api ini tidak lagi menempatkan semua bahan kimia yang diperlukan untuk pembakaran pada bagian kepala korek, tetapi bahan osfor merahnya dioleskan pada permukaan gesekan pada korek api.
Korek api pertama kali diproduksi di Swedia pada tahun 1844 dengan menggunakan bahan osfor merah yang tidak beracun. Perbedaan korek api yang aman dari jenis korek api sebelumnya yaitu korek api ini tidak lagi menempatkan semua bahan kimia yang diperlukan untuk pembakaran pada bagian kepala korek, tetapi bahan osfor merahnya dioleskan pada permukaan gesekan pada korek api.
0 Komentar