Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Chip Nvidia H20: Ancaman Keamanan Cina?

Sabtu, 16 Agustus 2025 | Sabtu, Agustus 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-01T01:37:08Z
Featured Image

Pemerintah Tiongkok baru-baru ini menyampaikan kekhawatiran serius terkait keamanan chip H20 buatan Nvidia yang ditujukan untuk pasar Tiongkok. Seruan untuk memboikot prosesor kecerdasan buatan (AI) ini semakin menguat, dipicu oleh tuduhan adanya potensi kerentanan dan risiko keamanan yang tidak dapat diterima.

Alasan Pemerintah Tiongkok Menyerukan Boikot Chip H20

Kritik utama yang dilontarkan oleh pemerintah Tiongkok adalah bahwa chip H20 tidak memenuhi standar yang diharapkan dalam hal teknologi, efisiensi energi, dan yang terpenting, keamanan. Kekhawatiran utama berpusat pada dugaan bahwa chip tersebut berpotensi dikendalikan dari jarak jauh melalui eksploitasi baik pada perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Lebih jauh lagi, pemerintah Tiongkok mencurigai adanya upaya tersembunyi untuk menanamkan "pintu belakang" (backdoor) pada chip tersebut, memungkinkan akses dan pengawasan yang tidak sah.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh sejarah upaya serupa yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat di masa lalu, seperti yang terjadi pada tahun 1992, di mana ada tuduhan mengenai upaya untuk menerapkan pengawasan melalui chip yang ditanamkan. Selain itu, rancangan undang-undang terbaru yang diajukan pada bulan Mei, yang mewajibkan produsen chip AS untuk menyertakan fitur pelacakan, semakin memperdalam ketidakpercayaan Tiongkok terhadap chip H20.

Faktor lain yang memicu kekhawatiran adalah perjanjian antara Nvidia dan pemerintah AS, di mana Nvidia memperoleh lisensi untuk mengekspor prosesor khusus ke Tiongkok dengan syarat menyetujui pembayaran 15 persen dari pendapatannya kepada pemerintah AS. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi pengaruh dan kendali pemerintah AS terhadap teknologi yang diekspor ke Tiongkok.

Kekhawatiran Keamanan yang Lebih Luas

Selain masalah teknis dan politis, pemerintah Tiongkok juga menyoroti kemungkinan adanya pelacakan geografis dan pintu belakang tersembunyi dalam chip H20. Kekhawatiran ini muncul seiring dengan adanya rancangan undang-undang di Kongres AS yang bertujuan untuk memberlakukan pelacakan lokasi pada GPU gaming dan AI kelas atas. Gedung Putih juga dilaporkan mempertimbangkan langkah serupa, semakin memperkuat kekhawatiran Tiongkok tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini.

Pemerintah Tiongkok telah memanggil Nvidia untuk memberikan penjelasan rinci mengenai potensi risiko keamanan yang terkait dengan chip H20. Mereka menuntut jaminan bahwa produk tersebut aman dan tidak memiliki potensi untuk dieksploitasi untuk tujuan pengawasan atau spionase.

Respon Nvidia Terhadap Kritik

Nvidia telah membantah keras tuduhan bahwa chip H20 memiliki risiko keamanan. Perusahaan tersebut menegaskan bahwa GPU mereka tidak memiliki "kill switch," pintu belakang, atau perangkat lunak mata-mata (spyware). Nvidia menekankan komitmen mereka untuk menyediakan produk yang aman dan terpercaya bagi pelanggan mereka di seluruh dunia.

Dampak Potensial Terhadap Pasar

Seruan untuk memboikot chip H20 dapat memiliki dampak signifikan terhadap pasar AI di Tiongkok. Tiongkok merupakan pasar yang besar dan penting bagi Nvidia, dan hilangnya akses ke pasar ini dapat berdampak negatif pada pendapatan dan pertumbuhan perusahaan.

Chip H20 sendiri merupakan respons Nvidia terhadap larangan ekspor GPU AI kelas atas ke Tiongkok oleh pemerintah AS. Meskipun performanya tidak setinggi H200 kelas atas, chip H20 tetap berhasil mencatat penjualan yang baik, membantu Nvidia mencatat rekor pendapatan meskipun sempat berada di bawah kendali ekspor.

Implikasi yang Lebih Luas

Situasi ini menyoroti ketegangan yang meningkat antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam bidang teknologi. Kedua negara bersaing untuk mendapatkan dominasi dalam teknologi AI, dan masalah keamanan chip H20 hanyalah salah satu contoh dari persaingan ini.

Perkembangan ini juga menggarisbawahi pentingnya keamanan siber dan perlindungan data dalam era digital. Pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia semakin menyadari risiko yang terkait dengan teknologi yang tidak aman dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari potensi ancaman.

Masa depan chip H20 di Tiongkok masih belum pasti. Namun, satu hal yang jelas adalah bahwa masalah ini akan terus menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan industri teknologi di kedua negara. Kejadian ini juga dapat memicu perubahan dalam kebijakan dan praktik bisnis di masa depan, dengan fokus yang lebih besar pada keamanan dan transparansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update