
Tragedi di Balik Inovasi: Para Penemu yang Tewas Akibat Ciptaannya Sendiri
Banyak penemu yang mengabdikan hidupnya untuk menciptakan inovasi yang diharapkan dapat mengubah dunia, meraih pengakuan, ketenaran, atau bahkan kekayaan. Namun, ironisnya, tidak semua penemuan membawa berkah. Dalam beberapa kasus tragis, upaya mereka justru berujung pada kematian. Alih-alih mendapatkan penghargaan, para penemu ini justru menjadi korban dari ciptaan mereka sendiri. Inovasi yang seharusnya menjadi warisan berharga, malah menjadi penyebab kematian dini bagi sang penemu. Siapa saja mereka? Mari kita simak kisah para penemu yang tewas akibat penemuan mereka sendiri.
Daftar Penemu yang Meregang Nyawa Karena Inovasinya
Berikut adalah beberapa kisah tragis para penemu yang harus meregang nyawa akibat penemuan mereka sendiri:
-
Karel Soucek: Karel Soucek, seorang stuntman asal Ceko, meraih popularitas pada tahun 1984 setelah berhasil selamat meluncur di Air Terjun Niagara dengan menggunakan tong khusus yang dirancangnya sendiri. Tong tersebut dilengkapi dengan pemberat agar tetap tegak saat terjun. Namun, beberapa bulan kemudian, ia mencoba mendemonstrasikan rancangan terbarunya, yaitu tong peredam benturan. Dalam demonstrasi tersebut, ia dijatuhkan dari atap stadion Houston Astrodome ke dalam tangki air. Sayangnya, tongnya justru menghantam tepi tangki dan tidak masuk ke air. Akibatnya, Soucek mengalami luka parah dan meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.
-
Henry Smolinski: Henry Smolinski, seorang penemu berdarah Polandia-Amerika, memiliki impian besar untuk menciptakan mobil terbang. Bersama rekannya, Harold Blake, ia berusaha mewujudkan impian tersebut dengan menggabungkan sayap dan ekor pesawat Cessna Skymaster ke bodi mobil Ford Pinto. Sayangnya, impian ini justru merenggut nyawanya. Pada penerbangan uji coba kedua di tahun 1973, pesawat buatan mereka jatuh sesaat setelah lepas landas dan menewaskan Smolinski dan Blake.
-
Thomas Midgley Jr.: Thomas Midgley Jr., seorang ahli kimia asal Amerika Serikat, dikenal sebagai penemu yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Ia menciptakan klorofluorokarbon (CFC), bahan pendingin yang kemudian dilarang karena merusak lapisan ozon. Selain itu, ia juga menciptakan bensin bertimbal dengan menambahkan timbal tetraetil ke bahan bakar. Penggunaan bensin bertimbal dihentikan pada tahun 1970-an setelah dampak buruknya terhadap kesehatan terungkap. Ironisnya, Midgley Jr. meninggal dunia pada tahun 1940 akibat ciptaannya sendiri. Setelah menderita polio dan menjadi lumpuh, ia menciptakan sistem tali dan katrol untuk membantunya bangun dari tempat tidur. Namun, ia tewas terjerat alat buatannya sendiri.
-
Franz Reichelt: Franz Reichelt, seorang penjahit asal Austria-Perancis, terinspirasi oleh dunia penerbangan awal untuk menciptakan pakaian yang bisa berfungsi sebagai parasut bagi pilot. Setelah melakukan uji coba dengan boneka, ia sangat yakin dengan desainnya. Pada tahun 1912, ia memutuskan untuk melompat langsung dari Menara Eiffel di Paris, Perancis, dengan mengenakan pakaian parasut buatannya. Sayangnya, alat buatannya gagal berfungsi dan Reichelt tewas seketika. Meskipun tragis, inovasi-inovasi seperti inilah yang kemudian melahirkan wingsuit, parasut, dan kursi pelontar bagi pilot masa kini.
-
Henry Winstanley: Pada tahun 1696, setelah dua kapalnya karam di Batu Eddystone di lepas pantai Devon, Inggris, insinyur bernama Henry Winstanley merancang dan membangun mercusuar lepas pantai pertama di dunia. Ia sangat yakin dengan kekuatan bangunannya. Ketika Badai Besar melanda pada tahun 1703, ia dan lima orang lainnya berlindung di dalam mercusuar tersebut. Sayangnya, mercusuar tersebut hancur diterjang badai dan tidak ada jejak Winstanley maupun rekan-rekannya yang pernah ditemukan.
-
Stockton Rush: Stockton Rush, CEO OceanGate Expeditions, juga termasuk dalam daftar penemu yang tewas akibat penemuannya sendiri. Rush tewas di dalam kapal selam Titan miliknya, sebuah kapal kecil yang ia rancang untuk menjelajahi bangkai kapal RMS Titanic yang tenggelam. Ia bersama empat penumpang lainnya dinyatakan hilang saat menjalankan misi pada Juni 2023 untuk mencapai lokasi karamnya kapal Titanic, yang terletak di kedalaman 12.500 kaki di bawah permukaan laut. Kapal selam tersebut, yang dikunci dari luar, diduga meledak akibat tekanan besar di dasar laut.
-
Thomas Andrews: Thomas Andrews, pembuat kapal RMS Titanic, adalah penemu maritim yang tewas karena ciptaannya sendiri. Arsitek kapal ini sebenarnya ingin menambahkan satu baris sekoci tambahan di kapal raksasa tersebut. Jika usulannya tidak ditolak, sekoci yang tersedia seharusnya cukup untuk menyelamatkan semua penumpang dan awak kapal. Ia dikenang sebagai pahlawan, karena di saat-saat terakhir hidupnya, ia membantu mengarahkan orang-orang ke sekoci untuk menyelamatkan diri.
-
Jean-Francois Pilatre de Rozier: Pada tahun 1783, Jean-Francois Pilatre de Rozier melakukan penerbangan balon berawak pertama tanpa tali pengaman. Dua tahun kemudian, ia kembali mencatatkan sejarah dalam dunia penerbangan dengan cara tragis, ketika balon ciptaannya sendiri, balon hibrida Roziere, jatuh dan menewaskannya. Rozier dan rekannya, Pierre Romain, menjadi dua orang pertama yang meninggal dalam kecelakaan udara. Meskipun sang penemu tewas secara tragis, balon Roziere yang menggunakan kombinasi udara panas dan helium masih digunakan hingga sekarang.
-
Marie Curie: Berkat penelitian revolusionernya dan penemuan unsur-unsur radioaktif, Marie Curie meraih Hadiah Nobel di bidang fisika dan kimia. Ia menjadi wanita pertama yang memenangkan penghargaan tersebut, orang pertama yang meraihnya dua kali, dan satu-satunya orang yang memenangkan Nobel di dua bidang ilmu yang berbeda. Keberhasilan besar Curie dalam bidang radioaktivitas (istilah yang ia ciptakan sendiri) pada akhirnya juga menjadi penyebab kematiannya. Ia mengidap anemia aplastik dan meninggal pada usia 66 tahun di 1934. Kondisi fatal ini diyakini disebabkan oleh paparan radiasi pengion dalam jangka panjang, bahaya yang pada masa itu belum sepenuhnya dipahami.
-
Sabin Arnold von Sochocky: Ahli kimia asal Ukraina ini dikenal sebagai penemu cat yang bisa menyala dalam gelap, dengan menggunakan radium, unsur yang ditemukan oleh Marie dan Pierre Curie pada 1898. Perusahaannya, Radium Luminous Material Corporation, mendirikan beberapa pabrik di AS yang memproduksi jam tangan bercahaya. Para pekerja wanita di pabrik kemudian menuntut perusahaan karena terkena dampak radiasi berbahaya. Akhirnya, von Sochocky juga menjadi korban dari ciptaannya. Ia meninggal pada 1928 akibat anemia aplastik yang disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang.
Kisah-kisah tragis ini menjadi pengingat bahwa inovasi, meskipun bertujuan untuk kemajuan, harus selalu diiringi dengan kehati-hatian dan pertimbangan risiko yang matang. Keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap proses penemuan dan pengembangan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar