Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengolahan Limbah Padat : Penjelasan dan Prosedur Pengolahan

Senin, 10 Februari 2025 | Senin, Februari 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-26T01:52:51Z
http://kimiatip.blogspot.com/2014/03/mengolah-limbah-padat.html

Tahapan pengolahan secara umum :

  1. Pemisahan limbah ( berdasarkan jenis ).
  2. Pengecilan ukuran ( pencacahan / penggilingan.
  3. Pengolahan ( tergantung prosedur dai metoda yang dipilih ).
  4. Pemisahan hasil pengolahan ( untuk mendapatkan hasil ).
  5. Identifikasi hasil pengolahan.

    Faktor yang memperngaruhi proses pengomposan :

    • Ukuran bahan 

    Semakin kecil ukuran bahan maka luas permukaan semakin besar sehingga proses penguraian semakin cepat.

    • Kelembapan

    Kadar air sekitar 40 - 60%, karna mikroorganisme membutuhkan air sebagai tempat hidup.

    • Temperatur

    Temperatur yang baik adalah pada suhu 55 - 75 (0 Celcius) dimana pada suhu ini mikroorganisme dapat tumbuh 3 kali lipat dan sehingga penurunan  C / N dapat berjalan lancar.

    • pH

    pH yang baik adalah antara 6 - 8, jika terlalu asam mikroorganisme akan mati dan jika terlalu basa unsur N akan menjadi NH3.

    Prosedur Pengolahan Limbah Padat

    Bahan yang digunakan :

    1. Limbah kotoran ternak (1 timba)
    2. Limbah dedak halus (1 timba)
    3. Limbah sekam padi  (1 timba)
    4. Molases (tetes tebu / gula aren) (5 sendok)
    5. Aktivator EM4 (5 sendok makan)
    6. Air (10 liter)

    Alat yang digunakan :

    1. Ember plastik besar
    2. Garu atau sendok pencampur bahan
    3. Karung goni
    4. Gayung
    5. Ayakan

    Prosedur kerja :

    1. Campurkan semua bahan limbah.
    2. Larutkan molases ke dalam air, aduk rata.
    3. Tambahkan EM4 campurkan dan aduk rata.
    4. Siramkan larutan tersebut ke dalam campuran limbah kemudian aduk hingga rata dengan kadar air sekitar 30 - 40 %.
    5. Ratakan campuran bahan dalam goni, setebal 15 - 20 cm diatas lantai ( goninya dalam keadaan rebah ).
    6. Setelah 6 sampai 7 hari, kompos sudah matang.
    7. Lakukan pemisahan dengan cara pengayakan.
    8. Lakukan identifikasi kompos.

    Keterangan :

    • Untuk mengetahui kadar air 30 - 40 % dengan cara meremas campuran bahan dengan tangan. Campuran akan tetap menggumpal di tangan dan mudah pecah jika disentuh.
    • EM4 adalah aktivator pengomposan dan kepanjangannya adalah ( Effective Mikroorganisme ) yang mengandung : Azotobactner sp, lactobacillus sp, ragi, bakteri fotosintesik dan jamur pengurai selulosa.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    ×
    Berita Terbaru Update