PEWARNA ALAMI MAKANAN : PENJELASAN, CIRI-CIRI DAN CONTOH

Pewarna Makanan Alami

Pewarna makanan alami adalah zat pewarna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, hewan, atau dari sumber mineral. Biasanya pewarna ini telah digunakan sejak zaman dahulu dan umumnya dianggap lebih aman dari pada pewarna sintetis, seperti kunyit sebagai pewarna kuning alami untuk berbagai jenis makanan.

Kandungan Pewarna Alami
Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan
  1. Karoten, menghasilkan oranye hingga merah. Biasanya digunakan untuk mewarnai minyak dan produk lemak seperti minyak goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel dan pepaya.
  2. Biksin, beri mentega berwarna kuning. Biksin diperoleh dari biji pohon orelana bixa yang ditemukan di daerah tropis dan sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung, dan saus salad
  3. Karamel, berwarna cokelat tua dan merupakan hasil hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula, dan sirup laktosa dan malt. Karamel terdiri dari tiga jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonasi, karamel cair untuk roti dan biskuit, dan karamel kering. Gula kelapa, yang juga berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada minuman es kelapa atau es cendol.
  4. Klorofil, menghasilkan warna hijau yang diperoleh dari daun banyak digunakan untuk makanan. Saat ini sedang digunakan dalam berbagai produk kesehatan. Banyak pigmen klorofil ditemukan dalam daun (misalnya daun suji, pandan dan katuk).
  5. Anthocyanin, penyebab oranye, ungu, merah dan biru. Banyak ditemukan dalam bunga dan buah-buahan, seperti mawar, pacar air, kembang sepatu, aster cina, apel, ceri, anggur, stroberi, juga ditemukan dalam buah manggis dan umbi. Biasanya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman, jus buah dan jus.

Kelebihan dan kekurangan pewarna alami

Kelebihan:
  1. Aman dikonsumsi.
  2. Warna lebih menarik.
  3. Terdapat zat gizi.
  4. Mudah didapat dari alam.

Kekurangan:
  1. Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan.
  2. Tidak stabil pada saat proses pemasakan.
  3. Konsentrasi pigmen rendah.
  4. Stabilitas pigmen rendah.
  5. Keseragaman warna kurang baik.
  6. Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis.
  7. Susah dalam penggunaannya.
  8. Pilihan warna sedikit atau terbatas.
  9. Kurang tahan lama.

Macam Bahan Penghasil Warna Alami
Macam – macam bahan yang menghasilkan warna alami adalah sebagai berikut:
1. Daun Suji
Daun suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji dicampur dengan daun pandan, sehingga juga memberikan aroma harum pada makanan , kue atau minuman Anda. Cara membuatnya, iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan air kapur sirih sebagai pengawet, masukkan ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari es.

2. Kayu Secang
Manfaatkan batang kayu secang untuk memberi warna merah pada makanan. Cara membuatnya, batang secang yang masih basah serut kemudian keringkan. Serutan batang secang yang telah kering rebus dengan air kemudian saring, campurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Kayu secang bisa diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.

3. Angkak
Angkak bisa menggantikan warna merah sintetis. Contoh penggunaan angkak untuk pewarna makanan atau minuman diantaranya adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka macam kue, dan produk olahan daging seperti sosis.Cara menggunakannya adalah diseduh dengan air panas, air seduhan pertama lebih baik dibuang karena rasanya pahit. Setelah seduhan ketiga baru saring lalu haluskan.

4. Bunga Telang
Bunga telang berwarna biru keunguan bisa digunakan sebagai warna alami biru pada makanan. Cara menggunakannya, cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, kemudian saring. Atau, rebus bunga telang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan ambil airnya. Jika ingin menyimpan untuk waktu yang lama,bunga telang keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian masukkan ke dalam kemasan kering dan tertutup.

5. Kunyit
Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga halus,kemudian peras atau campurkan langsung ke makanan.

6. Kluwek, Abu Merang, tinta cumi, dan daun pisang kering
Kluwek, abu merang dan tinta cumi serta daun pisang yang sudah kering dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan. Misalnya untuk membuat kue yang berwarna hitam,bisa menggunakan abu merang dengan cara abu merang dibakar kemudian diayak, atau kluwak yang berkualitas baik dipecahkan, kemudian ambil daging buahnya, kemudian haluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Bisa juga dengan tinta cumi yang dilarutkan dengan air.

7. Rosella
Dari buah rosella yang bisa dipakai kulitnya setelah dihancurkan kemudian disaring, diuapkan, dikeringkan, dan akhirnya terbentuk pigmen berwarna merah.

8. Daun PandanDaun pandan bisa menghasilkan warna hijau pada makanan, cara pembuatannya daun pandan cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.

9. Buah Stoberi
Stoberi dapat menghasilkan warna merah pada makanan, cara pembuatannya stoberi cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.

10. Buah Tomat
Tomat dapat menghasilkan warna orange pada makanan, cara pembuatannya tomat yang sudak matang cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.

11. Anggur
Untuk mendapatkan warna ungu, dapat dibuat dari kulit buah anggur yang dihaluskan, dan diperas airnya.

12. Wortel
Untuk mendapatkan warna orange dapat menggunakan sari wortel. Wortel diparut kemudian diperas airnya.


Ciri-ciri pewarna alami yang terdapat pada makanan
  1. Warna agak suram
  2. Mudah larut dalam air
  3. Membutuhkan bahan pewarna lebih banyak (kurang mampu mewarnai dengan baik)
  4. Membutuhkan waktu lama untuk meresap kedalam produk

Posting Komentar

0 Komentar