Ikatan Van der Waals merupakan ikatan yang dimiliki oleh gas-gas mulia yang mengalami proses kondensasi, sehingga fasenya berubah menjadi fase cair pada saat temperaturnya mencapai temperatur yang sangat rendah. Ikatan Van der Waals merupakan ikatan yang lebih lemah jika dibandingkan dengan ikatan kovalen, ion dan ikatan logam.
Dalam fasa gas, masing-masing atom gas mulia dapat berdiri dengan bebas dan stabil tanpa terikat oleh atom-atom yang lain. Namun demikian, pada saat mengalami proses kondensasi, maka atom-atom tersebut akan saling terikat oleh gaya yang relatif lemah yang disebut sebagai gaya Van der Waals.
Molekul terbentuk dari atom-atom yang memiliki elektron-elektron dan proton yang muatannya berlawanan. Akibat muatan berbeda ini, maka jika dua molekul berdekatan akan timbul gaya tarik menarik yang bersumber dari gaya tarik antara inti atom yang bermuatan positif dari molekul yang satu dengan elektron-elektron yang dimiliki oleh molekul lainnya. Keadaan ini menyebabkan ikatan yang terjadi relative lemah. Contoh ikatan Van Der Waals terdapat pada senyawa CH4, Br2 dan I2.
Ikatan Van Der Waals = Unsur Gas Mulia Berwujud Cair
Dalam fasa gas, masing-masing atom gas mulia dapat berdiri dengan bebas dan stabil tanpa terikat oleh atom-atom yang lain. Namun demikian, pada saat mengalami proses kondensasi, maka atom-atom tersebut akan saling terikat oleh gaya yang relatif lemah yang disebut sebagai gaya Van der Waals.
Molekul terbentuk dari atom-atom yang memiliki elektron-elektron dan proton yang muatannya berlawanan. Akibat muatan berbeda ini, maka jika dua molekul berdekatan akan timbul gaya tarik menarik yang bersumber dari gaya tarik antara inti atom yang bermuatan positif dari molekul yang satu dengan elektron-elektron yang dimiliki oleh molekul lainnya. Keadaan ini menyebabkan ikatan yang terjadi relative lemah. Contoh ikatan Van Der Waals terdapat pada senyawa CH4, Br2 dan I2.
0 Komentar