PERSEBARAN ORANGUTAN



Kini orangutan Sumatera dan Kalimantan yang memiliki warna rambut yang berbeda sekarang dibedakan mnejadi jenis yang terpisah.

Pulau Jawa, serat pulau-pulau di sekitar Sumatera dan Kalimantan. Sekarang jaman semakin berubah, kera merah yang memiliki gerakan lamban ini kalah berasaing dengan satwa lain dan bahkan dengan manusia yang semakin banyak mengubah habitatnya menjadi peruntukan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Mulanya orangutan di masukkan dalam satu jenis yaitu Pongo pygmaeus dan dibagi menjadi 2 sub sepesies berdasarkan penyebarannya yaitu P.p. pygmaeus untuk kalimantan dan P.p. abelliiyang hidup di Sumatera. sekarang urangutan Sumatera dan Kalimantan yang memiliki perbedaan warna rambut dibedakan menjadi jenis yang terpisah, yaitu P. pygmaeus dan P. abellii.

Orangutan Sumatera hingga saat ini masih dianggap sebagai satu jenis dan tersebar di beberapa daerah khususnya di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, baik yang masuk wilayah Sumatera Utara maupun Aceh. Tetapi beberapa tahun ini, orangutan juga ditemukan di daerah Batang Toru yang merupakan kawasan lindung yang berada di daerah Tapanuli.

Orangutan Kalimantan, yang tersebar luas di pulau ini dapat dijumpai di beberapa daerah, terutama di kawasan pelestarian alam, terkecuwali di Kalimantan Selatan, kera merah juga tersebar ke Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. Menurut beberapa penelti, orangutan Kalimantan dikelompokkan menjadi 3 sub jenis, yaitu P.p. pygmaeus yang tersebar di Kalimantan Barat setelah utara Sungai Kapuas ke utara hingga Serawak. P.p. wurumbii, penyebarannya lebih luas. Penyebaran kera merah tersebar mulai dari Kalimantan Barat, yaitu di sebelah selatan Sungai Kapuas, kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur di bagian selatan Sungai Mahakam. P.p. morio, penyebarannya di Kalimantan Timur sebalah utara Sungai Mahakam hingga ke Sabah Malaysia. Perbatasan antara P.p. morio dan P.p. pygmaeus belum jelas bentangan alam apa yang membatasi kedua sub jenis orangutan itu.

Dengan adanya pendapat ini, maka dalam usaha pelestarian orangutan khususnya dibidang rehabilitasi, penangkaran, dan pelapasliaran harus benar-benar ditelusuri asal muasal orangutan saat ditangkap. Walaupun masih dalam satu jenis hanya berbeda sub jenis, hal ini sanagt berarti dalam ilmu geneika yang mempelajari masalah keturunan. Janagn sampai terjadi pelepasan yang asal diliarkan, mengingat akan menyebabkan perubahan genetika pada individu orangutan. Apalagi bila sudah terjadi perkawinan antara individu.

Posting Komentar

1 Komentar