Lebah mempunyai cara yang sangat unik dalam hal berkomunikasi dengan sesamanya, khususnya para lebah pekerja. Pada saat pengembaraannya untuk mencari nektar, lebah selalu kembali dengan membawa contoh nektar yang ditemukannya, contoh ini kemudian diberikan kepada temannya lebah “penemu” nektar ini memberitahukan kepada kawan-kawannya.
Lebah madu menentukan arah dimana menemukan sumber makanan yang berupa nektar dari bunga menggunakan pedoman mata hari. Kita tahu bahwa matahari bergerak setiap detik berubah letak, dari mana para lebah ini dapat menentukan arah dengan pasti dan tidak melakukan kesalahn?
Di lain pihak para penemu nektar memiliki “keahlian” dalam berkomunikasi dengan sesma untuk menunjukkan jarak yang ditempuh dari sarang menuju ke sumber makanan, jauh dekatnya mereka menggunakan “bahasa tubuh” yang berbeda. Bila jaraknya dari sarang cukup jauh, para pemberi kabar ini menggunakan tarian yang berbeda.
Berdasarkan penelitian para ahli serangga mengatakan, bahwa bila sumber makanan berjarak kurang dari 90 meter dari sarang, maka lebah membawa berita “mendendang” tarian dengan membentuk tarian lingkaran, sehingga merangsang lebah lain untuk mencari makanan di sekitar sarang. Namun bila serangga jauh dan lebih dari 90 meter, maka tariannya berkeliling membentuk setengah lingkaran dan menyilang lingkatan dengan berkibas-kibas.
Tiga Jenis Tarian
Lebah madu mempunyai tiga jenis tarian pokok yang telah dikenal. Tarian pertama adalah pola tarian melingkar yang membentuk angka delapan (8), tarian ini biasanya disebut dengan tari kibas-kibas dengan menggoyangkan perut ke kanan dan kiri. Tarian ini merupakan sebuah tarian untuk menggambarkan ke sesama lebah pekerja untuk menemukan sumber makanan pada jarak tertentu.
Tarian kedua adalah tarian melingkar yakni sebuah gerakan melingkar untuk mengajak lebah lain menemukan sumber makanan yang terdekat. Sedangkan tari dengung merupakan tarian untuk mengatur dua macam kegiatan koloni yaitu pergi mencari makanan dan terbang berkelompok. Lebah pelopor menarikan kibas-kibas untuk memberikan tempat sarang baru.
Lebah madu menentukan arah dimana menemukan sumber makanan yang berupa nektar dari bunga menggunakan pedoman mata hari. Kita tahu bahwa matahari bergerak setiap detik berubah letak, dari mana para lebah ini dapat menentukan arah dengan pasti dan tidak melakukan kesalahn?
Di lain pihak para penemu nektar memiliki “keahlian” dalam berkomunikasi dengan sesma untuk menunjukkan jarak yang ditempuh dari sarang menuju ke sumber makanan, jauh dekatnya mereka menggunakan “bahasa tubuh” yang berbeda. Bila jaraknya dari sarang cukup jauh, para pemberi kabar ini menggunakan tarian yang berbeda.
Berdasarkan penelitian para ahli serangga mengatakan, bahwa bila sumber makanan berjarak kurang dari 90 meter dari sarang, maka lebah membawa berita “mendendang” tarian dengan membentuk tarian lingkaran, sehingga merangsang lebah lain untuk mencari makanan di sekitar sarang. Namun bila serangga jauh dan lebih dari 90 meter, maka tariannya berkeliling membentuk setengah lingkaran dan menyilang lingkatan dengan berkibas-kibas.
Tiga Jenis Tarian
Lebah madu mempunyai tiga jenis tarian pokok yang telah dikenal. Tarian pertama adalah pola tarian melingkar yang membentuk angka delapan (8), tarian ini biasanya disebut dengan tari kibas-kibas dengan menggoyangkan perut ke kanan dan kiri. Tarian ini merupakan sebuah tarian untuk menggambarkan ke sesama lebah pekerja untuk menemukan sumber makanan pada jarak tertentu.
Tarian kedua adalah tarian melingkar yakni sebuah gerakan melingkar untuk mengajak lebah lain menemukan sumber makanan yang terdekat. Sedangkan tari dengung merupakan tarian untuk mengatur dua macam kegiatan koloni yaitu pergi mencari makanan dan terbang berkelompok. Lebah pelopor menarikan kibas-kibas untuk memberikan tempat sarang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar