ALFABET A DAN Z DIGUNAKAN UNTUK MASSA ATOM DAN NOMOR ATOM


Penempatan A dan Z untuk melambangkan massa atom dan nomor atom menjadi mudah diingat bukan? Seolah memberikan arti A hingga Z, atau awal dan akhir. Namun, benarkah begitu?

Asal usul penggunaan Z untuk jumlah muatan inti sebenarnya sukar ditelusur. Beberapa sumber yang dapat merunut sampai pada Bohr. Bohr banyak bekerja untuk menjelaskan struktur atom setelah ditemukannya inti atom dan berkembangnya mekanika gelombang. Hampir semua hasil kerja Bohr diterbitkan di Inggris, oleh karena itu Bohr menggunakan lambang N, singkatan dari number, untuk mewakili jumlah muatan inti.

Beberapa tahun sesudahnya, perkembangan pengamatan sinar X membawa Henry Moseley untuk bekerja dengan membombardir berbagai macam unsure dengan partikel berkecepatan tinggi. Moseley melaporkan adanya hubungan antara nomor atom dengan spectra sinar X. Lambing N yang digunakan oleh Bohr untuk menyatakan nomor atom atau jumlah muatan inti diadopsi oleh Moseley.

Perbaikan terhadap model atom Bohr terus dilakukan oleh ilmuwan berkaitan dengan perkembangan teori dan bukti baru. Salah satu ilmuwan yang memperbaiki model atom Bohr adalah Sommerfeld. Sommerfeld menerbitkan pemikirannya dalam bahasa Jerman dan mengubah symbol N (number) menjadi Z (zahl) keduanya berarti angka atau nomor.

Perubahan ini ternyata lebih mudah diterima, karena lambing N sendiri akan rancu dengan N untuk nitrogen atau bilangan Avogadro. Oleh karena itu pada akhir tahun 1920-an, Z digunakan secara universal untuk lambing nomor atom dan jumlah muatan inti.


Huruf z (kecil) sekarang juga digunakan untuk menujukkan jumlah muatan ion, misalnya dalam hukum Faradayit = zFN (1) dan persamaan Nernst E = E° (RT/zF)lnQ juga persamaan termodinamika G = -zFE

Posting Komentar

0 Komentar