ISOMER : PENJELASAN DAN JENIS

Pengertian Isomer
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan tunggal). Isomer dari suatu molekul yang sama memiliki potensi untuk memiliki sifat fisik atau kimia yang berbeda. So, hati-hati, apalagi jika sudah bekerja di farmasi.

Jenis jenis Isomer
1. Isomer rantai
C5H12
Isomer-isomer ini muncul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua buah isomer dari butan, C5H12. Pada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.

2. Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut. Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C3H7Br. Pada salah satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada bagian tengah dari rantai.

3. Isomer grup fungsional
Keisomeran gugus fungsi terdapat pada senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama, namun berbeda gugus fungsi. Beberapa pasangan deret homolog yang berisomer gugus fungsi, yaitu:
  • alkanol (alkohol) dengan alkoksialkana (eter) – rumus umum: CnH2n+2O
    etanol dengan metoksimetana (dimetil eter)
  • alkanal (aldehida) dengan alkanon (keton) – rumus umum: CnH2nO
    propanal dengan propanon
  • asam alkanoat (asam karboksilat) dengan alkil alkanoat (ester) – rumus umum: CnH2nO2
    asam propanoat dengan metil etanoat

4. Isomer geometris atau cis-trans

isomer geometri    
Isomer geometri atau cis trans
Isomer cis-trans, disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus atom dalam ruang. Pada senyawa kompleks, isomeri semacam ini terjadi pada kompleks dengan struktur dua substituen atau dua macam ligan. Substituen dapat berada pada posisi yang bersebelahan atau berseberangan satu sama lain. Jika gugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer tersebut merupakan isomer cis. Sebaliknya jika substituen berseberangan satu sama lain, isomer yang terjadi merupakan isomer trans.

5. Isomer optis
isomer optis   
Isomer optis
Isomer optis adalah isomer yang dicirikan dari perbedaan arah pemutaran bidang polarisasi cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya dikatakan sebagai senyawa optis aktif. Isomer yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan (searah jarum jam) disebut dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari senyawa yang sama dan memutar bidang polarisasi ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut levo (l atau -). Terdapat juga isomeri E, Z dan isomeri a,b


6. Isomer Ionisasi
Isomerisasi jenis ini menunjukkan isomer-isomer dari suatu kompleks yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion yang berbeda. Misalnya kompleks [Co(NH3)5Br]SOyang berwarna merah-violet. Suatu larutan berair dari kompleks ini akan menghasilkan endapan putih BaSO4 dengan larutan BaCl2, yang memastikan adanya ion SO42- bebas. Sebaliknya [Co(NH3)5SO4]Br berwarna merah.

7. Isomer Koordinasi
Suatu senyawa kompleks dapat memiliki isomer koordinasi jika senyawa kompleks tersebut terbentuk dari ion positif dan negatif yang keduanya merupakan ion kompleks. Dengan kata lain senyawa kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang merupakan ion kompleks dapat membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat terjadi melalui pertukaran sebagian atau seluruh ligannya.

8. Isomer Ikatan
Sejumlah senyawa kompleks memiliki ligan yang merupakan ligan ambidentat. Karena ligan semacam ini memiliki lebih dari satu atom yang dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas dalam pembentukan ikatan, maka logam pusat dapat terikat dengan atom yang berbeda pada ligan tersebut. Dengan demikian terbentuklah isomer ikatan.

Pentingnya Isomer Kimia
Seperti disebutkan sebelumnya, isomer dari molekul yang sama memiliki potensi untuk memiliki sifat fisik atau kimia yang berbeda. Perbedaan ini dapat memiliki beberapa implikasi penting. Tentu saja.

Mari kita lihat terutama pada kasus isomer optik. Kedua isomer yang mungkin juga bisa disebut sebagai 'enansiomer' satu sama lain. Misalnya enansiomer dengan sifat yang berbeda adalah bahwa senyawa 'carvone'. Dalam bentuk R, ditemukan dalam daun mint, dan merupakan penyumbang bau/aroma. Namun, dalam bentuk S, ia ditemukan dalam biji jintan, dan memiliki bau yang sangat berbeda. Hanya karena beda isomer. (Beda namanya juga ding)

Isomer talidomida
Ada juga yang tak begitu mencolok. Contoh yang paling terkenal adalah thalidomide. Obat ini diresepkan pada 1950-an dan 60-an untuk mengobati morning sickness pada ibu hamil; Namun, tidak diketahui kemudian adalah bahwa (S) enansiomer bisa diubah dalam tubuh menjadi senyawa yang menyebabkan deformitas pada embrio. Dua enansiomer juga tidak bisa diterima dalam tubuh, yang berarti bahwa bahkan jika hanya (R) enansiomer dapat diisolasi, masih akan menghasilkan efek yang sama. Ini menekankan pentingnya menguji semua efek obat yang dibuat dari isomer optik, dan merupakan bagian dari alasan mengapa penelitian farmasi harus melalui tes sangat ketat, supaya memastikan bahwa mereka aman. (Apalagi sasaran obat tersebut adalah manusia).

Posting Komentar

0 Komentar